Amazing Jogja

Segalanya tentang Jogja

Gak Cuma Candi, Ini 7 Acara Tahunan Jogja yang Bikin Turis Mancanegara Balik Lagi!

amazingjogja.com | Yogyakarta bukan sekadar kota pelajar—ia adalah pusat denyut kebudayaan Indonesia yang hidup dan terus berkembang. Setiap tahunnya, berbagai festival seni dan budaya digelar, memadukan unsur tradisional yang kental dengan sentuhan kontemporer yang segar. Dari alunan gamelan yang sakral hingga instalasi seni digital yang memukau, Yogyakarta tak pernah kehabisan cara untuk memikat hati siapa pun yang datang.

Tak heran jika acara-acara ini tak hanya diburu oleh warga lokal, tapi juga menarik perhatian wisatawan mancanegara. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, membuat setiap festival menjadi perayaan kolektif yang meriah. Di bawah ini kami sajikan 7 festival budaya paling menarik di Yogyakarta—yang bukan hanya wajib kamu kunjungi, tapi bisa jadi pengalaman tak terlupakan dalam hidupmu!

Festival Sekaten Yogyakarta (Pesta Rakyat Istimewa)

Festival Sekaten adalah tradisi budaya Jogja yang diselenggarakan setiap tahun untuk memperingati Maulid Nabi. Pada 2025 acara ini dibarui sebagai Pesta Rakyat Istimewa (PRI) dan digelar 11–27 April 2025 di halaman Stadion Mandala Krida. Acara ini menggabungkan pasar malam tradisional, pertunjukan gamelan dan kesenian keraton, jajanan pasar, serta wahana permainan klasik—namun dalam format yang lebih modern dan imersif.

Elemen-elemen khas Sekaten tetap hadir (misalnya pasar malam dan atraksi rakyat), sekaligus dilengkapi workshop membatik dan kerajinan tangan untuk mengajak generasi muda berinteraksi langsung dengan budaya. Festival ini sangat meriah dan ramai dikunjungi warga lokal dari berbagai kalangan (penuh tawa anak-anak dan riuh lampu), dan juga menarik perhatian wisatawan karena merupakan pengalaman budaya Jawa yang otentik dan unik bagi pengunjung mancanegara.

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY)

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) adalah pameran seni-budaya tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DIY antara bulan Juni–Juli. Tema FKY selalu luas, mencakup pertunjukan kesenian tradisional (wayang, tari Jawa, gamelan), pagelaran seni modern (musik kontemporer, teater eksperimental), pameran seni rupa, pemutaran film, serta bazar kuliner dan barang antik. Contohnya, FKY selalu menampilkan aneka pagelaran seni tradisional, seni modern, dan seni mancanegara dalam satu perhelatan. Sebagai festival utama DIY, FKY rutin menarik ribuan pengunjung tiap tahun.

Masyarakat lokal, komunitas seni, dan sekolah-sekolah aktif berpartisipasi sebagai penampil maupun penonton. Walaupun fokus pada seni lokal, FKY juga mengundang kelompok budaya dari luar daerah atau manca negara, sehingga memberikan nilai tambah bagi wisatawan asing yang berminat melihat ragam budaya Nusantara yang berpadu dengan ekspresi kontemporer.

Grage Business Hotel Yogyakarta: Pilihan Menginap Strategis dan Nyaman di Jantung Kota Jogja

ARTJOG (Yogyakarta Art Festival)

ARTJOG adalah festival seni rupa kontemporer tahunan yang digelar selama dua bulan di Jogja National Museum. Pada 2024, ARTJOG diselenggarakan 28 Juni–1 September di bawah naungan Yayasan Hita dan Dinas Pariwisata DIY. Konsepnya fokus pada pameran seni rupa modern, instalasi dan pertunjukan seni inovatif oleh puluhan seniman (dari dewasa hingga anak-anak), serta program edukasi seperti tur kuratorial, workshop dan diskusi seni. Meskipun berwujud seni kontemporer, ARTJOG tetap mengambil inspirasi dari tema-tema lokal/kehidupan sehari-hari dan sering membuka dialog antara budaya tradisional dan perspektif masa kini.

Festival ini sangat populer: rata-rata dikunjungi sekitar 1.500 orang per hari dari seluruh Indonesia dan mancanegara. Pengunjungnya terdiri dari seniman, akademisi, pelajar hingga selebritas seni, termasuk banyak siswa dari PAUD hingga mahasiswa S2/S3 yang datang untuk edukasi. Sebagai acara yang didukung Kemenparekraf, ARTJOG juga dipromosikan secara internasional dan menjadi daya tarik baru bagi turis asing yang mengunjungi Yogyakarta karena sifatnya yang “instagramable” dan avant-garde.

Kopi Klotok Jogja: Nikmati Cita Rasa Tradisional di Warung Kopi Klotok Kaliurang yang Populer

Yogyakarta Gamelan Festival

Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) adalah festival musik gamelan tahunan yang diinisiasi oleh Komunitas Gayam sejak 29 tahun lalu. Pada 2024, YGF ke-29 digelar selama 5–11 Agustus bertema “Piweling” yang bermakna menyambung tali warisan gamelan ke akar budaya. Konsepnya menggabungkan pergelaran gamelan tradisional dengan pendekatan kontemporer (misalnya memperkenalkan gamelan elektrik hasil kolaborasi mahasiswa dan dosen UGM). Acara ini memfasilitasi lokakarya teknik gamelan (5–7 Agustus) dan konser besar (8–10 Agustus).

Festival ini bersifat sangat inklusif: melibatkan komunitas gamelan lokal (Gayam, ISI Yogyakarta, dll.) sekaligus menghadirkan musisi gamelan internasional. Tak sekadar hiburan lokal, YGF mengundang pemain dari luar negeri (misalnya Prancis, Kanada) dan telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 32 negara pecinta gamelan di dunia. Dengan demikian YGF menjadi ajang pertemuan global para penggiat gamelan, sekaligus mempromosikan warisan budaya DIY kepada turis mancanegara.

Festival Cahaya SUMONAR (Jogja Light Art Festival)

Festival Cahaya SUMONAR adalah perhelatan seni cahaya dan video mapping interaktif tahunan. Contoh terbarunya diselenggarakan 1–3 Desember 2023 di Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta (Gedung BNI) dan Museum Affandi. Konsep SUMONAR adalah “light art” kontemporer: memproyeksikan karya seni digital berteknologi tinggi (video mapping 4K, instalasi lampu) ke bangunan bersejarah dan ruang publik. Festival ini bertujuan menciptakan sensasi visual modern sambil mengusung nilai budaya lokal (misalnya menampilkan objek heritage seperti bangunan kolonial Yogyakarta).

SUMONAR digagas oleh Jogja Video Mapping Project (JVMP) dan didukung Disbud DIY yang berharap acara ini menjadi festival cahaya prestisius yang dikenal luas. Dari sisi partisipasi, festival ini melibatkan banyak seniman lokal muda ahli teknologi kreatif. Meskipun belum ada data pengunjung resmi, acara terbuka ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dan media; tentu juga menarik minat wisatawan asing yang tertarik pada paduan seni-teknologi dan lokasi ikonik Yogyakarta.

16 Toko Bunga Terbaik di Jogja untuk Kado Valentine dan Buket Murah, Harga Mulai Rp25 Ribuan

Jogja Fashion Week

Jogja Fashion Week (JFW) adalah pergelaran fesyen tahunan (2016–sekarang) bertempat di Jogja Expo Center. Edisi ke-19 JFW 2024 berlangsung 22–25 Agustus 2024. Festival ini menampilkan karya desainer dan produsen busana lokal kelas dunia, dengan tema “Fusion Fashion” yang menonjolkan integrasi elemen tradisional (batik, motif Jawa, kriya lokal) dengan gaya dan teknologi fesyen modern. Kegiatan JFW mencakup fashion show, pameran brand lokal, lomba desain batik, dan talkshow tentang fesyen berkelanjutan. Penyelenggara menargetkan sekitar 10.000 pengunjung (domestik) selama acara.

Masyarakat kreatif Yogyakarta sangat antusias, dan banyak pelaku IKM fesyen DIY yang terlibat sebagai peserta. Dalam konteks wisata, JFW juga dipromosikan sebagai ajang fesyen internasional (misalnya mengundang desainer dari seluruh Nusantara dan pasar global) agar Jogja terus dikenal sebagai “pusat mode” di Indonesia, meski saat ini pembinaan wisatawan asing belum sebesar festival musik besar.

Greenhost Boutique Hotel Prawirotaman: Perpaduan Seni, Alam, dan Kenyamanan di Tengah Riuhnya Jogja

Festival Batik Yogyakarta

Yogyakarta menggelar festival batik tahunan untuk mengangkat batik sebagai warisan budaya dunia. Misalnya, Festival Batik 2022 di JEC (19–23 Oktober 2022) bertema “Jagaddhita: Batik Jogja Istimewa Mendunia”. Konsepnya memadukan pameran dan lomba desain batik tradisional dengan fashion show kontemporer. Rangkaian acara meliputi talkshow, pembukaan resmi, pengumuman pemenang lomba desain batik, dan pertunjukan busana batik bersama perancang ternama. Pameran tersebut diikuti oleh ratusan perajin dan desainer (Festival Batik 2022 diikuti oleh 170 pengrajin batik dari seluruh Indonesia), sehingga keterlibatan komunitas batik lokal sangat tinggi.

Batik Yogyakarta sebagai warisan UNESCO juga menarik minat wisatawan asing; acara ini dipromosikan untuk mempertegas citra Jogja sebagai kota batik dunia. Walaupun data pengunjung sulit diperoleh, festival ini jelas meningkatkan semangat industri batik lokal dan menjadi daya tarik budaya bagi pelancong mancanegara yang tertarik melihat kerajinan tradisional berpadu dengan kreasi fesyen modern.

10 Kuliner Jogja yang Wajib Dicoba karena Legendaris

Prambanan Jazz Festival

Prambanan Jazz Festival adalah festival musik jazz internasional tahunan yang digelar di pelataran Candi Prambanan. Gelaran ke-9 pada 2024 berlangsung 5–7 Juli di kompleks candi. Konsep uniknya memadukan konser musik jazz kontemporer dengan latar belakang situs warisan dunia (Candi Prambanan), sehingga menghadirkan harmoni antara budaya tradisional (bangunan candi) dan musik modern. Acara ini sangat populer: setiap tahun menarik ribuan penggemar jazz dari dalam maupun luar negeri.

Selain menampilkan musisi jazz Indonesia papan atas, festival ini rutin menghadirkan bintang internasional (misalnya Kenny G, Diana Krall, Calum Scott). Terbukti, pada 2019 proporsi penonton mancanegara naik signifikan hingga 60%, terutama dari Cina, India, dan Timur Tengah. Prambanan Jazz bahkan disebut sebagai “soft diplomacy” budaya karena mempromosikan Indonesia ke dunia. Kehadiran festival di lokasi seikonik dan lineup global menjadikannya acara yang sangat menarik bagi wisatawan asing yang mengunjungi Yogyakarta. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup