
amazingjogja.com – Yogyakarta kembali bersiap menyambut perayaan Idul Fitri dengan gegap gempita melalui event tahunan Gema Takbir Jogja 2025. Acara ini merupakan salah satu tradisi yang dinantikan masyarakat sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa.
Gema Takbir Jogja telah menjadi bagian dari budaya tahunan yang menghadirkan suasana semarak dengan lantunan takbir yang menggema di seluruh penjuru kota.
Diselenggarakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Gondomanan, acara ini akan berlangsung pada Ahad, 30 Maret 2025, dengan pusat kegiatan di Plataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, event ini tidak hanya menjadi ajang perayaan tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi antargenerasi.
Melalui pawai takbir keliling, umat Islam di Yogyakarta diajak untuk menyuarakan kebesaran Allah sekaligus menjaga nilai-nilai tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.
Mengusung Semangat Syiar dan Kelestarian Lingkungan
Gema Takbir Jogja 2025 mengangkat tema “Takbir Menggema, Alam Terjaga, Iman Terpelihara”. Tema ini tidak hanya menekankan pentingnya merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan, khususnya terkait sampah yang semakin menjadi permasalahan di Yogyakarta.
Ketua Panitia GTJ 2025, Arqam Muhammad Amrullah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ajaran Islam. Para peserta akan menampilkan kreativitas dengan menggunakan aksesori yang ramah lingkungan dan berbahan dasar daur ulang sebagai upaya menjaga ekosistem secara berkelanjutan.
“Harapannya, dari kegiatan ini bukan hanya spiritualitas kita yang tumbuh, tetapi juga perilaku kita dalam menjaga alam. Selamat bertanding dan jangan buang sampah sembarangan,” ujar Arqam.
Gema Takbir Sebagai Sarana Ukhuwah dan Dakwah
Selain sebagai perayaan Idul Fitri, Gema Takbir Jogja juga menjadi wadah mempererat persaudaraan antargenerasi muda di Yogyakarta. Ajang ini membawa semangat dakwah yang sejuk dan mencerahkan sebagaimana dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Konsep Islam Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah juga turut hadir dalam kegiatan ini, mengajak umat Islam untuk menjaga bumi sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab sosial.
Acara ini akan dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, serta Putri Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi. Tak hanya itu, Gema Takbir Jogja juga memperebutkan Piala Sultan, Sri Sultan HB X, dan Piala Ketua Umum PP Muhammadiyah sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas peserta.
Ribuan Peserta dan Atraksi Budaya Islami
Gema Takbir Jogja 2025 akan diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari berbagai kelompok, seperti Angkatan Muda Muhammadiyah, Remaja Masjid, serta pengajian anak-anak dari berbagai kecamatan di Yogyakarta, termasuk Gondomanan, Ngampilan, Umbulharjo, Pakualaman, Wirobrajan, Mantrijeron, dan Mergangsan.
Salah satu daya tarik utama dalam event ini adalah atraksi seni budaya Islami yang akan ditampilkan di dua titik utama, yaitu Plataran Masjid Gedhe Kauman dan kawasan 0 Km Kantor Pos Yogyakarta. Masyarakat dapat menyaksikan beragam pertunjukan yang menampilkan kekayaan budaya Islam dalam bentuk pawai, tabuh bedug, serta kreativitas lainnya yang mengandung pesan dakwah dan kelestarian lingkungan.
Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Azman Latief, menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kebersihan selama acara berlangsung. “Mari kita jaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan sesuai dengan tema Gema Takbir Jogja tahun ini,” ujarnya.
Rute dan Rekayasa Lalu Lintas
Untuk mendukung kelancaran acara, peserta akan berjalan melalui rute yang telah ditentukan, yakni:
- Start: Plataran Masjid Gedhe Kauman
- Melewati: Jl. Pekapalan dan Jl. KH Ahmad Dahlan
- Display Atraksi Kedua: Jl. Pangurakan atau Jl. Trikora (sebelah barat Kantor Pos Besar Yogyakarta)
Dengan adanya pawai akbar ini, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk memperhatikan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi acara. Beberapa titik jalan yang mengalami penutupan dan sistem buka-tutup antara lain:
- Jl. Pangurakan/Trikora akan ditutup
- Jl. KH Ahmad Dahlan menerapkan sistem buka-tutup
- Jl. Nyai Ahmad Dahlan akan ditutup
- Jl. Kauman akan dialihkan ke Jl. Agus Salim
Diharapkan masyarakat dapat memahami perubahan arus lalu lintas dan memberikan prioritas kepada peserta takbir keliling.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kesuksesan acara ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kraton Ngayogyakarta, PP Muhammadiyah, DPD RI, PWM DIY, PDM Kota Yogyakarta, Takmir Masjid Gedhe Kauman, PHBI DIY, serta aparat keamanan seperti Polda DIY dan Polresta Yogyakarta. Kehadiran berbagai tokoh penting dalam acara ini semakin menegaskan nilai strategis Gema Takbir Jogja sebagai bagian dari syiar Islam dan pelestarian budaya.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan kemeriahan Gema Takbir Jogja 2025, acara ini dapat dinikmati secara langsung di area Kantor Pos Besar 0 Km Yogyakarta mulai pukul 19.00 WIB. Adapun area parkir yang tersedia mencakup Taman Parkir Senopati, Parkir Sriwedari, dan Parkir Ngabean.
Merayakan Takbir, Merawat Bumi
Gema Takbir Jogja bukan sekadar ajang perlombaan atau perayaan Idul Fitri, tetapi juga momentum untuk merenungkan peran umat Islam dalam menjaga lingkungan. Dengan menggabungkan syiar Islam dan kesadaran ekologi, acara ini menjadi wujud nyata dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Sebagai masyarakat yang peduli akan kelestarian bumi, mari bersama-sama menyukseskan Gema Takbir Jogja 2025 dengan semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap lingkungan. Semoga gema takbir yang menggema di langit Yogyakarta menjadi pengingat akan kebesaran Allah sekaligus menginspirasi perubahan ke arah yang lebih baik bagi alam dan umat manusia.
Selamat menyambut Idul Fitri 1446 H, mari merayakan kemenangan dengan takbir yang menggema dan kepedulian yang nyata!