
amazingjogja.com – Siapa sangka, di tengah hiruk-pikuk modernitas Kota Yogyakarta, berdiri sebuah rumah sakit legendaris yang telah menorehkan sejarah panjang pelayanan kesehatan di Indonesia. Yup, RS Bethesda Yogyakarta bukan cuma sekadar rumah sakit biasa—ini adalah rumah sakit pertama di Jogja, bahkan salah satu yang tertua di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1899.
Tapi jangan salah, meskipun berusia lebih dari satu abad, semangat berinovasi dan melayani masyarakat tetap muda dan segar.
Di usianya yang kini menginjak 126 tahun, RS Bethesda justru semakin aktif hadir di tengah masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan, program sosial, inovasi lingkungan, hingga digitalisasi sistem birokrasi, semua dikerjakan dengan semangat “Hospital Without Wall”—konsep pelayanan rumah sakit yang tak terbatas pada dinding fisik semata. Artinya, Bethesda tidak menunggu orang sakit datang, tapi hadir langsung di tengah masyarakat.
Merayakan Ulang Tahun Lewat Aksi Sehat: Bethesda Heritage Fun Run
Tahun 2025 ini, RS Bethesda nggak sekadar meniup lilin dan makan kue ulang tahun. Sebagai bagian dari perayaan HUT ke-126, rumah sakit ini mengadakan Bethesda Heritage Fun Run, sebuah event lari santai yang digelar pada 11 Mei 2025.
Uniknya, event ini mengajak masyarakat untuk menyusuri rute-rute bersejarah di jantung Kota Jogja. Mulai dari Jalan Sudirman, Malioboro, hingga kawasan Wijilan yang kaya cerita. Ada tiga kategori yang bisa diikuti peserta: 2,5K, 5K, dan 10K—jadi semua bisa ikut, mulai dari yang baru belajar jogging sampai yang biasa lari maraton.
Direktur RS Bethesda, dr. Edy Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen rumah sakit dalam mendampingi masyarakat menuju pola hidup sehat. “Kami ingin olahraga jadi budaya, bukan sekadar tren,” katanya. Dengan target kenaikan peserta 20% dari tahun sebelumnya yang mencapai 2.300 orang, panitia berharap bisa merangkul lebih banyak warga—bahkan dari luar kota.
Yang bikin makin keren, konsep “heritage” bukan sekadar tempelan. Ketua panitia, Abraham Sakti, bilang bahwa fun run ini mengusung semangat perjuangan para pendahulu, baik dari sisi kesehatan maupun sejarah kota. Ini lari yang bukan sekadar olahraga, tapi juga perjalanan napak tilas sejarah.
Dari Gunungkidul, Menanam Kebaikan
Kalau lari sudah, sekarang kita beralih ke misi sosial. Pada 13 Juli 2024, dalam rangka memperingati HUT ke-125, RS Bethesda menyelenggarakan rangkaian acara sosial di Padukuhan Nganjir, Semin, Gunungkidul. Acaranya komplet banget—mulai dari pengobatan gratis, penanaman pohon alpukat, hingga pelatihan kegawatdaruratan untuk warga dan Karangtaruna setempat.
Kenapa pohon alpukat? Ternyata ini bukan sekadar soal lingkungan, tapi solusi kreatif dari RS Bethesda untuk menjawab keresahan warga tentang gangguan kera liar yang sering merusak tanaman. “Binatang itu tidak suka alpukat, jadi ini bisa jadi solusi jangka panjang sekaligus mendongkrak ekonomi warga ke depan,” ujar dr. Edy Wibowo.
Kegiatan ini juga jadi bukti nyata bahwa RS Bethesda mengamalkan semboyan mereka: “Tolong dahulu, urusan belakang.” Mereka nggak cuma fokus di dalam rumah sakit, tapi juga hadir di desa-desa pelosok yang akses kesehatannya masih terbatas. Bahkan, konsep ini jadi bagian dari misi Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UPKM), alias hospital without wall tadi.
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, yang hadir langsung dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi. “Ini sangat membantu kami dalam memperhatikan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah terpencil,” katanya.
Menuju Green Hospital: Bank Sampah Bersinar
Bicara soal rumah sakit modern, kita nggak bisa lepas dari isu lingkungan. Nah, RS Bethesda lagi-lagi selangkah lebih maju. Pada 15 November 2024, mereka meresmikan Bank Sampah Bersinar, sebagai bagian dari langkah nyata mewujudkan Green Hospital—rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan peduli pada pengelolaan sampah.
Menurut Wakil Direktur RS Bethesda, Th. Girindra Surya, pembentukan bank sampah ini dimulai dari keinginan mengubah kebiasaan dasar: membuang dan memilah sampah. “Kami punya lebih dari 1.000 karyawan, dan semuanya mulai dibiasakan memilah sampah. Budaya ini harus dikembangkan terus-menerus,” jelasnya.
Menariknya, Bank Sampah Bersinar ini sudah terintegrasi dengan sistem digital. Setiap sampah yang dipilah dicatat dalam buku tabungan sampah digital, layaknya transaksi di bank beneran. Pengelolaannya didampingi oleh KSM Pilah Berkah, dan didukung penuh oleh DLHK DIY. Bahkan, Kepala Bidang P2KLH DLHK, Syamsu Agung Wijaya, menyebut bank sampah ini sebagai pionir di kalangan rumah sakit. Wah, keren!
Selain itu, RS Bethesda juga menerapkan sistem voucher makan siang untuk karyawannya, menggantikan sistem nasi bungkus yang menghasilkan banyak sampah plastik. Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten seperti ini, RS Bethesda membuktikan bahwa reformasi birokrasi bisa berjalan seiring dengan kepedulian lingkungan.
Terus Melaju dengan Inovasi dan Pelayanan Publik
Semua program di atas bukanlah pencitraan semata. RS Bethesda memang sedang melakukan transformasi menyeluruh, termasuk dalam reformasi pelayanan publik dan manajemen internal. Dari sistem antrean berbasis digital, edukasi masyarakat melalui media sosial, sampai kolaborasi aktif dengan komunitas dan pemerintah daerah—semua diarahkan untuk menciptakan pelayanan yang lebih transparan, responsif, dan humanis.
Yang tak kalah penting, Bethesda juga konsisten menjaga nilai-nilai yang sudah dipegang sejak awal: pelayanan kasih, integritas, dan kepedulian sosial. Mereka sadar, di tengah tantangan dunia kesehatan yang terus berubah, kualitas pelayanan dan hati nurani tetap menjadi prioritas utama.
Penutup: Tua, Tapi Makin Relevan
Jadi, kalau kamu berpikir rumah sakit tua itu identik dengan fasilitas jadul atau pelayanan lambat—RS Bethesda Yogyakarta bakal mengubah persepsimu. Di usia yang sudah lebih dari satu abad, rumah sakit ini justru makin enerjik, makin inovatif, dan makin dekat dengan masyarakat.
Dari fun run yang sehat dan bersejarah, kegiatan sosial yang menyentuh desa, hingga bank sampah yang ramah lingkungan—semua membuktikan satu hal: Bethesda bukan hanya rumah sakit tempat orang sakit dirawat. Tapi tempat di mana nilai-nilai kemanusiaan tumbuh, hidup sehat digaungkan, dan masa depan yang lebih hijau disiapkan.
Selamat ulang tahun ke-126, RS Bethesda Yogyakarta! Teruslah menjadi rumah sakit tanpa dinding, yang hadir bukan hanya di ruang rawat inap, tapi juga di hati masyarakat Jogja dan sekitarnya.